Sabtu, 23 November 2013

wakil rakyat kami tunggu perubahan itu


Bangga sebagai Pemilih Pemula

Sedikit sharing tentang pengalaman saya ketika pertama kali ikut “Coblos”. Ya gitu lah, waktu pertama kali nyoblos belum tau sama sekali. Untung saja ketika pergi ke TKP sama ibu  langsung di ajarin disana. Pertama-tama kita bawa tanda bukti pemilih, terus langsung ambil kertas calon DPR/Bupati/atau apapun itu. Coblos sesuai hati nurani. Trus masukin ke kotak suara. Terakhir jari kelingking di celupin di tinta. Sebagai bukti kalau kita habis coblos. Menurut saya sih, pemilih pemula mesti dan wajib ikut mencoblos. Karena di sanalah kita akan tau calon mana yang terbaik dan kita akan memiliki kebanggaan tersendiri ketika calon yang kita pilih menang dan kinerja ke depannya memang sesuai dengan janji yang mereka ucapkan, bahkan lebih dari apa yang kita harapkan.
Untuk pemilu 2014 dan Pilpres 2014 yang akan datang, besar harapan kami (terutama diri saya sendiri) untuk kehidupan demokrasi yang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dimana sebelumnya wakil-wakil rakyat tersebut sering disebut-sebut hanya numpang tidur, numpang makan, dan lai-lain. Bahkan yang lebih buruknya lagi ketika rapat ada seorang wakil rakyat yang mengabaikan rapat dengan menonton video porno di smartphonenya. Inikah sikap seorang wakil rakyat  yang katanya mampu memberikan perubahan yang lebih baik unutk rakyat indonesia? Tak banyak tuntutan kami, wahai petinggi negara yang selalu kami banggakan, kami hanya ingin kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, hanya itu! Bukan kah itu janji kalian dulu terhadap kami?
Berikut adalah kriteria calon pemimpin negara untuk Negara Indonesia tercinta ini, menurut pemikiran saya :

1.Jujur
Ini adalah kunci utama yang harus dimiliki oleh calon-calon yang akan memimpin negara ini. Karena sikap jujur akan menjadikan kehidupan politik yang lebih terbuka dan sangat demokratis. Dan kriteria ini juga dapat mencegah adanya tindakan korupsi.

2.Menyampaikan
Wakil rakyat harus bisa menyampaikan semua aspirasi rakyat agar dapat dijalankan pemerintah. Selain itu, wakil rakyat juga harus menyampaikan suatu kebenaran, meskipun mungkin hal itu akan merugikan dirinya, kelompoknya, ataupun partainya, bukan malah memutar balikkan fakta agar dirinya, kelompoknya, partainya mendapat keuntungan.

3.Cerdas
Cerdas dalam hal ini tidak hanya cerdas intelektual, namun juga cerdas emosionalnya. Saat ini banyak orang cerdas yang menyalahgunakan kecerdasannya guna mendapatkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan perasaan orang yang telah mereka dzalimi. Jika para wakil rakyat menggunakan kecerdasan emosionalnya, pastilah mereka tidak akan tega membeli mobil mewah, membangun gedung baru, sekedar jalan-jalan ke luar negeri, dan bahkan korupsi yang pada saat bersamaan rakyatnya sedang tertimpa kesusahan.

4.Malu
wakil rakyat harus memiliki rasa malu. Rasa malu terhadap ketergantungannya pada rakyat, rasa malu terhadap kemewahannya, dan yang lebih baik adalah rasa malu akan korupsi kolusi dan nepotisme. Banyak wakil rakyat sekarang ini tidak punya rasa malu, padahal perbuatan mereka sekarang ini sangatlah memalukan. Mereka bangga telah melakukan korupsi, telah bangga dengan segala kemewahan selama ini. Oleh karena itu kita sangat merindukan satu sosok figur wakil rakyat yang memiliki rasa malu.

5.Merakyat
Wakil rakyat saat ini sering berkehidupan tidak sesuai dengan rakyat yang mereka wakili. Mereka dengan seenaknya hidup bermewah-mewahan sementara rakyatnya masih kelaparan. Kita sangat mengharapkan ada wakil rakyat yang mau terjun langsung melihat kehidupan rakyatnya, sebagai study banding mengenai kebijakan yang bisa mereka ambil. Wakil rakyat yang merakyat akan sangat dihormati rakyatnya.

6.Tepat Janji
Jika para wakil rakyat tidak menepati segala apa yang telah mereka janjikan sewaktu kampanye, maka wakil rakyat tersebut adalah orang munafik karena diantara ciri orang munafik adalah ketika dia berjanji maka dia akan mengingkari.

7.Adil
Inilah sikap yang paling rakyat idamkan pada seorang wakil rakyat, yaitu wakil rakyat yang adil, yang mampu menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya. Membuat kebijakan yang benar-benar sesuai dengan kondisi yang sedang dialami oleh rakyat. Kalau rakyat tidak mendapat keadilan dari wakil rakyatnya, maka siapa lagi yang akan menjamin keadilan mereka di negeri ini.

Dari kriteria di atas diharapakan menjadi sebuah indikator masyarakat dalam memilih para wakil rakyatnya pada pemilu selanjutnya. Meskipun di masa sebelumnya pemilihan calon-calon pemimpin negara disebut-sebut sebagai ajang “Pemilihan Generasi Koruptor Terbaru” tapi tidak ada salahnya jika kita berharap perubahan yang lebih baik dari pengganti selanjutnya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Tidak ada komentar: